Proofreading Penting Sebelum Menerbitkan Tulisan
Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang Ke-28
Pertemuan 12 :
Jum’at, 3 Februari 2023
Waktu : Pukul 19.00 - 21.00 WIB
Narasumber : Susanto, S.Pd.
Moderator : Helwiyah, S.Pd., M.M. (Bu Ewi)
Materi : Proofreading, Sebelum
Menerbitkan Tulisan
Proofreading Penting Sebelum Menerbitkan Tulisan
Hai… hai jumpa kembali dengan resume sederhanaku.
Malam ini kita akan belajar mengenai Proofreading, Sebelum Menerbitkan
Tulisan. Malam ini moderator membuka kelas dengan berpantun:
Bunga sekuntum mekar berseri,
Disunting gadis dari Betawi,
Assalamu’alaikum pegiat literasi,
Salam jumpa dengan Bu Ewi
Selain itu, moderator juga memotivasi dengan
kalimat berikut ini.
Bagi pemikir, buah pikirnya hanya akan
bersemayam dalam pikiran jika tak diucapkan dan ditulis. Bagi pembicara,
pembicaraannya hanya akan menguap lewat suara bila tak dituliskan. Bagi
penulis, tulisannya akan tersimpan dalam catatan jika tak dipublikasikan. Bagi
penulis media, tulisannya akan tertimpa materi tulisan lain jika tak dibukukan.
Maka, ucapkan dan tuliskan yang ada dalam pikiran. Publikasikan dan bukukan apa
yang sudah ditulis agar banyak orang yang dapat membacanya. Abadi dalam bentuk
kumpulan buah pikiran yang tertulis dan tersusun rapi dalam sebuah buku.
Bagaimana caranya? Dengan mengikuti Kelas Belajar Menulis Nusantara.
Seperti narasumber malam ini, lulus KBMN Gelombang 15 dengan menerbitkan buku solo hasil resume dengan judul “Berani Menulis dalam 20 Hari”.
Berikut ini langkah mudah melakukan Proofreading sebelum menerbitkan tulisan.(1) Swasunting
Setelah tulisan jadi langkah selanjutnya adalah melakukan swasunting atau self editing.
(2) Writing (Proofreading, Drafting, and Redrafting)
Alat yang digunakan untuk membantu kita melakukan
proofreading adalah KBBI dan PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti
EYD. Ada beberapa perubahan, antara lain: perubahan kaidah. Perubahan kaidah,
yaitu pengkhususan penulisan bentuk terikat maha- untuk kata yang berkaitan
dengan Tuhan. Pada ejaan sebelumnya, aturan penulisan kata terikat maha- ada
yang dipisah dan digabung sesuai syarat dan ketentuannya. Sementara pada EYD
edisi V, aturan penulisan kata terikat maha- dengan kata dasar atau kata
berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan, semua ditulis terpisah
dengan huruf awal kapital sebagai pengkhususan. Contohnya, Yang Maha Esa, Yang
Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Pengampun. Dalam melakukan proofreading
kita dapat melihat web: https://ejaan.kemdikbud.go.id/.
Narasumber menutup materi dengan berpantun juga.
Berbaris-baris dahulu,
Memanjat dinding kemudian,
Nulis-nulis saja dahulu,
Lakukan proofreading belakangan.
Terima kasih Pak Susanto dan Bu Ewi, malam ini sudah
berbagi ilmu tentang proofreading, sampai jumpa dipertemuan berikutnya.
Komentar
Posting Komentar